AS: Korut Batalkan Pembicaraan dengan Wapres Pence

Rabu, 21 Februari 2018 - 08:47 WIB
AS: Korut Batalkan Pembicaraan dengan Wapres Pence
AS: Korut Batalkan Pembicaraan dengan Wapres Pence
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Wakil Presiden Mike Pence siap untuk bertemu dengan Korea Utara (Korut) selama Olimpiade Musim Dingin. Namun, Korut membatalkan pertemuan itu.

Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan bertemu dengan pejabat Korut, termasuk saudara perempuan pemimpin Kim Jong-un, selama di Korea Selatan (Korsel) untuk pembukaan Olimpiade Musim Dingin bulan ini. Namun Korut membatalkannya pada saat-saat akhir.

"Korea Utara menggantung sebuah pertemuan dengan harapan Wakil Presiden melunakkan pesannya, yang akan menyerahkan panggung dunia untuk propaganda mereka selama Olimpiade," kata kepala staf Pence, Nick Ayers, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (21/2/2018).

"Tapi setelah Pence mengecam pelanggaran hak asasi manusia Korut dan mengumumkan rencana untuk sanksi ekonomi baru, mereka berjalan menjauh dari sebuah pertemuan atau mungkin mereka tidak pernah tulus untuk duduk," ungkap Ayers.

Pence rencananya akan bertemu dengan adik perempuan pemimpin Korut Kim Jong-un, Kim Yo-jong, dan kepala negara formal, Kim Yong-nam. Namun Korut membatalkan pertemuan 10 Februari dua jam sebelum dimulai, seorang pejabat AS mengatakan, membenarkan sebuah laporan yang pertama kali diwartakan oleh Washington Post.

Pertemuan tersebut akan menjadi yang pertama dijadwalkan antara pejabat senior dari pemerintah Trump dan Pyongyang, yang berada dalam kebuntuan mengenai pengembangan senjata nuklir Korut yang mampu menghantam AS.

Kim Jong-un, melalui saudaranya, mengundang Presiden Korsel Moon Jae-in ke Pyongyang untuk memulai pembicaraan "segera."

Baca Juga: Kim Jong-un Undang Presiden Korsel ke Pyongyang

Tanda-tanda mencairnya hubungan duo Korea mendorong spekulasi bahwa hal itu dapat menyebabkan pembicaraan langsung antara Washington dan Pyongyang setelah berbulan-bulan besitegang dan perang retorika antara Presiden AS Donald Trump dan Jong-un, yang memicu ketakutan pecahnya perang.

Korut masih menahan diri untuk tidak melakukan uji coba senjata sejak akhir November lalu, saat melepaskan rudal balistik antar benua terbesarnya.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4519 seconds (0.1#10.140)